BAB IV
BAHAYANYA, VIRUS PINK!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Sambil tersenyum, aku
menenangkan Sasti “Sasti, kita itu perempuan. Perempuan itu adalah makhluk yang
lemah manakala terbawa oleh perasaan. Jika kita tidak bisa mengendalikannya,
maka akan membawa dampak yang negative bagi diri kita. Jangan sampai perasaan
mengalahkan logika, Sas. Lagipula, kamu juga belum lama mengenalnya kan? Temenan
saja dulu. Perjalanan kita masih panjang Sas. Ingat, orang tuamu Sas. Mereka
menaruh harapan besar padamu dan tentunya mereka ingin melihat anaknya sukses
seperti mereka. Kamu ingin seperti kedua orang tuamu kan? Masih ingat nggak
dengan kata bijak Mario Teguh? Kalau nggak salah, beliau mengatakan “Cintaku boleh gagal sekarang tapi study dan
karirku tidak boleh gagal. Kesuksesan akan mengundang cinta yang berkelas.”
Dan satu hal yang perlu kamu ingat, syariat agama kita Sas. Ok lah kalau kamu
mengatakan, kami bisa jaga diri dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang agama
tapi jika berkhalwat, tidak menutup kemungkinan adanya saling memandang,
pegangan tangan, bermanja dan tidak makan waktu yang lama akan berpelukan,
berciuman dan hal ini sangat dilarang dalam Islam bagi yang bukan muhrimnya
ataupun mahramnya. Dan ini adalah zina, Sas. Sesuai dengan firman-Nya “Dan janganlah kamu mendekati zina,
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan sesuatu jalan yang
buruk.” (QS. Al-Isra [17]:32)
Selengkapnya . . . at my second novel “Air
Mata Bidadari.” Be Patient to Wait the Publishing!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar